Total Tayangan Halaman

Selasa, 19 November 2013

Sanad ilmu

salah satu ciri seorang Ulama warisyatulambya
adalah:
ilmu yg diajarkan oleh seorang Guru atau Ulama
tersebut harus jelas silsilah/asal muasal
keilmuannya dari Guru ke Guru sampai kepada
Rasulullah SAW sebagai sumbernya segala ilmu
didunia ini (yg pada hakekatnya bersumber dari
Allah itu sendiri).
Pentingkah kita mengetahui tentang Silsilah
Keilmuan Agama dan amal ibadah kita...????
jawabannya:
Tentu saja teramat penting dan wajib
mengetahui silsilah keilmuan tersebut.
apalagi ilmu tentang Agama dan keselamatan
dunia akhirat,
seandainya kita hanya belajar dari membaca
buku atau kitab kitab saja,siapa yg akan
mempertanggung jawabkan semua amal dan
ibadah kita dihadapan Allah SWT kelak...?
apakah kita berani menanggung sendiri bila ada
kesalahan pada amalan yg kita baca dan
amalkan..???
apakah sipengarang atau penulis buku itu mau
bertanggung jawab atas apa yg ditulisnya dan
terus diamalkan oleh kita..???
jawabannya : "pasti 100% tidak berani...!"
sedangkan bila kita mendapatkan ilmu yg jelas
silsilah keilmuannya,maka pasti akan ada yg
bertanggung jawab atas amalan yg kita perbuat
sesuai dgn apa yg telah diajarkan Sang Guru
( Ulama warisyatul ambya ) itu kepada kita.
salah satu ciri Ulama Warisyatul ambya adalah
Beliau berani mempertanggung jawabkan atas
Ilmu yg beliau ajarkan kepada Jamaah/murid
muridnya,baik didunia ini sampai dihadapan Allah
SWT kelak.
dan Beliau berani bersaksi atas semua amal
ibadah kita dihadapan Allah SWT.
bila seorang Guru atau yg mengaku Ulama tdk
mau bertanggung jawab atas apa yg
diajarkannya kepada jamaah atau murid
muridnya dgn dalih bahwa tanggung jawab
tentang amal ibadah kita adalah kewajiban diri
kita masing masing,
patut kita pertanyakan ilmu dia.
ini kutipan dari beberapa keterangan tentang
Ulama Warisyatul ambya dan tentang pentingnya
kesaksian seseorang yg bertanggung jawab atas
ilmu yg diajarkannya kepada kita dihadapan
Allah SWT.
Kanat banu-isroila tasu suhumul 'anbiyau,
kullama halaka Nabiyyun kholafahu Nabiyyun.
Wainnahu laa Nabiyya ba'di wasa takuunu
khulafa'u fataktsuru
"Dulu Bani Israil diurusi dan dipelihara oleh Nabi.
Setiap kali seorang Nabi meninggal, Nabi yang
lain menggantikannya. Sesungguhnya tidak ada
Nabi Sesudahku dan ada para Khalifah yang
berjumlah banyak."
(HR. Bukhari - Muslim)
Al-Ulama'u Warishatul Ambiya.
"Sesungguhnya Ulama itu adalah pewaris Nabi"
(HR. Muslim)
Yasfa'u yaumal qiyaamatil ambyia'u tsummal
Ulamaa'u tsummasy - syuhadaa'u.
"Yang memberi Syafa'at di hari qiamat adalah
para Nabi, Ulama dan Syuhada "
(HR. Ibnu Majah).
In-namaa yakhsalloha min ibaadihil 'ulamaa-u.
"Hanya Ulama sajalah di antara hamba-Nya yang
benar-benar takut kepada Allah SWT."
(QS. Al-Fathir : 28).
Wa yauma nab'atsu fii kul-li um-matin syahiidan
'alaihim min anfusihim wa ji'naa bika syahiidan
'alaa haa-ulaa.
"Dan ingatlah suatu hari, ketika Kami (Allah)
bangkitkan tiap-tiap umat seorang saksi atas
mereka dan untuk mereka sendiri, lalu Kami
datangkan engkau (Muhammad) menjadi saksi
atas mereka (sebagai umatnya)."
(QS. An-Nahl : 89).
Wal-ladziina 'amanuu billahi warosulihi ulaika
humush-shiddiquun wash-syuhadaa'u 'indarob-
bihim.
"Dan orang-orang yang benar beriman kepada
Allah dan Rosul-NYA, mereka itu orang-orang
Siddiqin, dan orang-orang yang menjadi saksi di
sisi Tuhannya "
(QS. Al-Hadid : 19).
In-nal-ladzina yubayi'uunaka in-nama
yubaayi'unallah, yadullahi fauqo aidiihim.
"Barang siapa berjanji teguh (Bai'at) dengan
engkau (wahai Muhammad) sebenarnya mereka
berjanji teguh dengan Allah, Tangan Allah di
atas tangan mereka. "
(QS. Al-Fath : 10)
Laa yamlikuunasy-syafa'ta il-laa manit-
takhodza 'indar-rohmaani 'ahdaa.
"Mereka tidak berhak mendapat syafa'at kecuali
orang yang telah mengadakan perjanjian di sisi
Tuhannya "
(QS. Maryam : 87).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar